Kunci Kesejahteraan Adalah Koperasi

Saturday, 22 November 2014



            Kesejahteraan mungkin adalah faktor utama permasalahan di Negara Indonesia kita ini.  Saat ini, masyarakat Indonesia sangat jauh dari kata sejahtera, adil, makmur, aman, tentram, dan nyaman. Bahkan hingga saat ini kesejahteraan belum sepenuhnya dirasakan oleh masyarakat-masyarakat yang kurang mampu baik yang tinggal di kota-kota besar maupun di pelosok-pelosok pedesaan.
            Apabila sistem ekonomi koperasi dikaji secara mendasar, sebenarnya koperasi memiliki karakteristik yang amat sesuai dengan situasi dan budaya bangsa Indonesia. Bisa kita kaji dari Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 Pasal 4 yang menjelaskan bahwa koperasi memiliki fungsi  dan peranan antara lain yaitu mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota dan masyarakat, berupaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia, memperkokoh perekonomian rakyat, mengembangkan perekonomian nasional, serta mengembangkan kreativitas dan jiwa berorganisasi bagi pelajar bangsa.
            Di negara-negara kapitalis, baik di Eropa Barat, Amerika Utara dan Australia, Koperasi juga menjadi wadah usaha kecil dan konsumen berpendapatan rendah. Di Jepang bahkan koperasi telah menjadi wadah perekonomian pedesaan yang berbasis pertanian. Oleh karena itu, bukan suatu hal yang tidak mungkin jika sistem ekonomi koperasi dijadikan sebagai solusi terhadap permasalahan perekonomian Indonesia.
            Mantan Wakil Presiden pertama kita yaitu Bapak Mohammad Hatta atau yang biasa kita kenal sebagai Bapak Koperasi Indonesia, telah mencanangkan sistem ekonomi koperasi bagi bangsa Indonesia sejak Negara Indonesia kita ini Merdeka. Bung Hata juga menganjurkan pengorganisasian industri kecil dan Koperasi Produksi, guna memenuhi kebutuhan bahan baku dan pemasaaran hasil.
            Beliau yang lahir pada 12 Agustus 1902 di Bukittinggi ini selama menjabat menjadi wakil presiden Bung Hatta tetap aktif memberikan ceramah-ceramah di berbagai lembaga pendidikan tinggi. Beliau juga tetap menulis berbagai karangan dan buku-buku ilmiah di bidang ekonomi dan koperasi.
            Tanggal 12 Juli 1951, Bung Hatta mengucapkan pidato radio untuk menyambut Hari Koperasi di Indonesia. Karena besarnya aktivitas Bung Hatta dalam gerakan koperasi, maka pada tanggal 17 Juli 1953 dia diangkat sebagai Bapak Koperasi Indonesia pada Kongres Koperasi Indonesia di Bandung. Pikiran-pikiran Bung Hatta mengenai koperasi antara lain dituangkan dalam bukunya yang berjudul Membangun Koperasi dan Koperasi Membangun (1971).

            Menurut Mohammad Hatta, dalam bukunya menyatakan ” Membangun Koperasi dan Koperasi Membangun,” Indi Idayu Press, 1987 Jakarta:
Sebagai suatu bangsa yang berpuluh tahun berjuang menentang imperialisme dan kolonialisme, kita mempunyai cita-cita ideal, cita-cita tinggi, tentang hidup makmur dan sejahtera bebas dari kesengsaraan hidup, cita-cita ideal tersebut terpancang dalam UUD 1945: “Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas kekeluargaan itu adalah koperasi… Perkataan undang-undang itu bukanlah suatu sebuah pernyataan ideal bangsa kita, tetapi suruhan untuk bekerja kejurusan itu…”.”

            Menurutnya, tujuan koperasi bukanlah mencari laba yang sebesar-besarnya, melainkan melayani kebutuhan bersama dan wadah partisipasi pelaku ekonomi skala kecil. Koperasi bisa pula membangun usaha skala besar berdasarkan modal yang bisa dikumpulkan dari anggotanya, baik anggota koperasi primer maupun anggota koperasi sekunder. Bahkan sistem ekonomi koperasi ini telah dituangkan dalam UUD 1945, khususnya pasal 33. Namun dalam kenyataanya, pemerintah (bangsa) Indonesia tidak pernah konsekuen dengan pasal  33 tersebut dalam menjalankan roda perekonomian nasional. Barangkali inilah yang menyebabkan perekonomian Indonesia terus menghadapi permasalahan yang kronis seperti tersebut di atas.
            Bung Hatta menganjurkan didirikannya tiga macam Koperasi, yaitu sebagai berikut:

1.      Pertama, adalah Koperasi Konsumsi yang terutama melayani kebutuhan kaum buruh dan pegawai. Menurut saya, para buruh dan pegawai berdemo setiap tanggal 1 Mei karena mereka merasa tidak diperhatikan, tidak mendapat kesejahteraan, dan merasa tidak mendapatkan keadilan. Hal ini yang menyebabkan penilaian citra buruk perekonomian di Indonesia, karena para investor menilai bahwa ekonomi yang ada di Indonesia sangat tidak stabil. Oleh karena itulah, andai saja Pemerintahan Indonesia bangkit untuk memperbanyak membangun Koperasi Konsumsi yang tujuan utamanya untuk kesejahteraan para buruh dan pegawai, tidak menutup kemungkinan bahwa buruh bisa mendapatkan kesejahteraan dan mendapatkan keadilannya.
            Apabila buruh sudah sejahtera, maka setiap tanggal 1 Mei para buruh tidak akan berdemo lagi untuk menuntut apa yang mereka inginkan selama ini. Sehingga citra buruk perekonomian di Indonesia mengenai demo yang setiap kali di lakukan pada 1 Mei dapat terhapuskan dan otomatis dapat mendongkrak para investor untuk masuk berinvestasi ke Indonesia.

2.      Kedua, adalah Koperasi Produksi yang merupakan wadah kaum petani (termasuk peternak atau nelayan). Petani mengharapkan pupuk atau bibit-bibit unggul dengan harga yang murah dan nelayan mengharapkan bahan bakar maupun peralatan untuk menangkap ikan tersedia lengkap dengan harga yang terjangkau pula. Menurut saya, apabila pemerintah dapat mensosialisasikan kepada masyarakat-masyarakat di pedesaan untuk membuat koperasi produksi tersebut selain membuat lapangan pekerjaan dapat juga mensejahterakan para petani dan nelayan. Dan apabila petani dan nelayan sejahtera, maka hasil pertanian dan kelautan dari mereka dapat dijual dengan harga yang murah berkat bantuan dari koperasi produksi tersebut.
            Sehingga bisa saja hal tersebut dapat menekan laju inflasi bahkan dapat mengurangi inflasi sekarang ini. Dampak dari koperasi produksi ini selain menguntungkan para petani dan nelayan, seluruh rakyat Indonesia juga merasa sejahtera dengan harga kebutuhan bahan pokok yang terjangkau. Selain itu, dapat pula mengurangi angka kemiskinan yang melanda negeri kita ini.

3.      Ketiga, adalah Koperasi kredit yang melayani pedagang kecil dan pengusaha kecil guna memenuhi kebutuhan modal. Pedagang-pedagang kecil dan pengusaha kecil banyak sekali yang gulung tikar karena tidak dapat bertahan terhadap pesaingan dengan pengusaha-pengusaha besar. Selain karena ongkos bahan baku yang melambung tinggi, gaji karyawan tinggi pula, para pedagang atau pengusaha kecil tidak dapat berkutik karena kekurangan modal.
            Maka dari itu bila saja koperasi kredit ini diperbanyak dan diperluas ke seluruh negeri. Bisa saja permasalahan pemerataan lapangan pekerjaan dan juga penggangguran dapat diatasi dengan cara ini. Karena dengan adanya koperasi tersebut, maka masarakat maupun para lulusan sarjana terdorong untuk membuat lapangan kerja yang baru dengan bantuan modal dari koperasi tersebut. Hal ini juga diharapkan dapat mengurangi pemikiran bahwa “Membuat usaha pasti rugi, lebih baik bekerja pada perusahaan yang sudah berdiri”. Sangat disayangkan pemikiran  tersebut tercipta dan membudidaya di Negeri kita ini. Hal seperti inilah yang menjadi faktor utama perekonomian Indonesia tidak berkembang.

            Ketiga Koperasi yang direncanakan oleh Bapak Mohammad Hatta tersebut sangat brilian dan sangat cocok untuk dilakukan terhadap negeri Indonesia ini. Jika orang-orang di Indonesia mulai mendirikan koperasi-koperasi, bukan tidak mungkin kondisi ekonomi negeri kita akan mengalami kemajuan. Dengan tekad yang kuat untuk membangun sebuah koperasi yang akan menyejahterakan anggotanya, maka tidak akan ada lagi individu yang belum merasa mendapatkan kesejahteraan yang pantas dari segi ekonomi sesuai dengan pekerjaan yang telah ia lakukan dengan baik dan benar. 

            Koperasi dapat menjadi badan usaha yang besar jika kita sebagai anggotanya mau berkerja keras bersama-sama membangun koperasi yang sukses. Jika koperasi-koperasi di Indonesia banyak yang sukses maka bisa memajukan perekonomian negeri ini. Sistem perekonomian Indonesia bisa dialihkan dari sistem perekonomian Kapitalis menjadi sistem perekonomian Ekonomi Koperasi. Bila saja orang-orang sadar akan manfaat bekerja sama mendirikan sebuah koperasi dan kebanyakan dari mereka mencoba untuk mendirikan dan mengembangkan koperasinya hingga sukses maka akan terwujud perekonomian Indonesia yang lebih maju.


Sumber:

0 comments:

Post a Comment

Selamat datang di blog saya

Jangan lupa untuk meninggalkan komentar anda ya sobat.
Sangat diharapkan menggunakan kata yang sopan
dan tidak mengandung unsur pornografi maupun SARA.

Terima kasih atas pengertiannya..