Berikut
ini adalah cara menulis cerpen untuk pemula. Bagi anda yang sedang
memulai menulis cerpen, ada baiknya anda melangkah dari gambaran besar cerita
yang ada dibenak anda. Gambaran besar cerita itu meliputi hal-hal berikut ini:
1. Buat temanya. Misalnya tentang
perjuangan keras setelah sakit yang menahun. Hampir mati karena cinta.
Perjuangan mengembalikan kejayaan tim bola yang telah hampir bubar.
2. Apa
yang protagonis inginkan? Seorang nelayan ingin tangkapan
ikan yang banyak. Seorang pelajar ingin nilai ujian bagus. Seorang suami ingin
membahagiakan istrinya.
3. Apa
yang antagonis mau? Kalo seorang pendengki selalu ingin si
nelayan tidak dapat ikan. Kalau anak nakal selalu ingin nyontek dan menjatuhkan
si pintar. Kalau wanita selingkuhan selalu merayu suami orang lain untuk
bercerai dengan istrinya.
4. Masalahnya
apa?
Suami yang selalu mengasari istrinya karena rasa cemburu. Menduga istrinya
selingkuh, suami mulai jarang pulang ke rumah dan terlibat perjudian. Suami
sering “jajan di jalan”. Anak-anak jadi galau.
5. Apa
yang protagonis lakukan ketika klimaks? Gambarkan ketika
klimaks terjadi. Sebagai seorang pencerita yang baik tentu anda harus sudah
tahu apa yang akan terjadi ketika klimaks. Sebab anda sendirilah “tuhannya”.
Andalah yang menciptakan ceritanya. Anda bebas menentukan semua isi cerita,
termasuk klimaksnya. Gambarkan dimana protagonis menghadapi antagonis. Misal,
Sang Suami memukuli istrinya. Ternyata “Lelaki lain” membelanya dan terlibatlah
baku hantam antara dua pria ini.
6. Bagaimana
kesimpulannya? Sang istri melerai perkelahian. Ia
menjelaskan masalah yang sebenarnya. Bahwa “lelaki lain” yang dilawan suaminya,
dan belakang seering terlihat jalan bareng istrinya, adalah ayah kandung
istrinya (yang lama terpisah darinya) bukan selingkuhannya. Suaminyapun juga
menjelaskan bahwa dia dijebak wanita yang menginginkan hartanya saja. Dia telah
lama melupakan wanita itu. Seketika pasangan suami-istri ini menginsafi diri
dan kembali menjalani kehidupan rumah tangga yang normal seperti semula.
Walaupun
anda sedang menulis fiksi, maka anda harus menuliskan kejadiannya seolah ada di
kehidupan nyata. Bila cerita anda tentang pelajar, jangan lupa gambarkan ruang
kelas. Kalau cerita anda tentang petualang, jangan lupa gambarkan suasana
hutan, sungai, bebatuan, dan lain-lain. Intinya, bila anda ingin cerpen anda
tampil menarik, buatlah ceritanya hidup. Buatlah deskripsi nyata tentang diri
pelaku dan keadaan sekitarnya. Jangan jadikan cerita anda gersang seolah mati.
0 comments:
Post a Comment
Selamat datang di blog saya
Jangan lupa untuk meninggalkan komentar anda ya sobat.
Sangat diharapkan menggunakan kata yang sopan
dan tidak mengandung unsur pornografi maupun SARA.
Terima kasih atas pengertiannya..