Tips Menulis Cerpen

Saturday, 2 January 2016



Berikut ini adalah cara menulis cerpen untuk pemula. Bagi anda yang sedang memulai menulis cerpen, ada baiknya anda melangkah dari gambaran besar cerita yang ada dibenak anda. Gambaran besar cerita itu meliputi hal-hal berikut ini:
1.     Buat temanya. Misalnya tentang perjuangan keras setelah sakit yang menahun. Hampir mati karena cinta. Perjuangan mengembalikan kejayaan tim bola yang telah hampir bubar.

2.     Apa yang protagonis inginkan? Seorang nelayan ingin tangkapan ikan yang banyak. Seorang pelajar ingin nilai ujian bagus. Seorang suami ingin membahagiakan istrinya.

3.     Apa yang antagonis mau? Kalo seorang pendengki selalu ingin si nelayan tidak dapat ikan. Kalau anak nakal selalu ingin nyontek dan menjatuhkan si pintar. Kalau wanita selingkuhan selalu merayu suami orang lain untuk bercerai dengan istrinya.

4.     Masalahnya apa? Suami yang selalu mengasari istrinya karena rasa cemburu. Menduga istrinya selingkuh, suami mulai jarang pulang ke rumah dan terlibat perjudian. Suami sering “jajan di jalan”. Anak-anak jadi galau.

5.     Apa yang protagonis lakukan ketika klimaks? Gambarkan ketika klimaks terjadi. Sebagai seorang pencerita yang baik tentu anda harus sudah tahu apa yang akan terjadi ketika klimaks. Sebab anda sendirilah “tuhannya”. Andalah yang menciptakan ceritanya. Anda bebas menentukan semua isi cerita, termasuk klimaksnya. Gambarkan dimana protagonis menghadapi antagonis. Misal, Sang Suami memukuli istrinya. Ternyata “Lelaki lain” membelanya dan terlibatlah baku hantam antara dua pria ini.

6.     Bagaimana kesimpulannya? Sang istri melerai perkelahian. Ia menjelaskan masalah yang sebenarnya. Bahwa “lelaki lain” yang dilawan suaminya, dan belakang seering terlihat jalan bareng istrinya, adalah ayah kandung istrinya (yang lama terpisah darinya) bukan selingkuhannya. Suaminyapun juga menjelaskan bahwa dia dijebak wanita yang menginginkan hartanya saja. Dia telah lama melupakan wanita itu. Seketika pasangan suami-istri ini menginsafi diri dan kembali menjalani kehidupan rumah tangga yang normal seperti semula.
Walaupun anda sedang menulis fiksi, maka anda harus menuliskan kejadiannya seolah ada di kehidupan nyata. Bila cerita anda tentang pelajar, jangan lupa gambarkan ruang kelas. Kalau cerita anda tentang petualang, jangan lupa gambarkan suasana hutan, sungai, bebatuan, dan lain-lain. Intinya, bila anda ingin cerpen anda tampil menarik, buatlah ceritanya hidup. Buatlah deskripsi nyata tentang diri pelaku dan keadaan sekitarnya. Jangan jadikan cerita anda gersang seolah mati.


0 comments:

Post a Comment

Selamat datang di blog saya

Jangan lupa untuk meninggalkan komentar anda ya sobat.
Sangat diharapkan menggunakan kata yang sopan
dan tidak mengandung unsur pornografi maupun SARA.

Terima kasih atas pengertiannya..