Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu
perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk
menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. tujuan dari laporan keuangan menurut
Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia
adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta
perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar
pemakai dalam pengambilan keputusan.
Dilihat dari tujuannya yang digunakan untuk memenuhi
kebutuhan bersama sebagian besar pemakai, maka laporan keuangan memiliki empat
karakteristik kualitatif, yaitu:
- Dapat dipahami – informasi yang disampaikan dapat dipahami dan istilah yang digunakan disesuaikan dengan pemahaman pemakai
- Relevan – informasi yang disajikan di dalam laporan keuangan dapat mempengaruhi keputusan pengguna, sehingga isinya haruslah relevan.
- Keandalan – informasi yang disusun dalam laporan keuangan bebas dari pengertian yang menyesatkandan kesalahan material
- Dapat diperbandingkan – laporan keuangan akan berguna apabila bisa dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya
Dalam peyusunan laporan keuangan, ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan. Salah satunya adalah komponen yang harus ada pada laporan
keuangan itu sendiri.
1.
Neraca – laporan posisi keuangan dari entitas pada suatu
tanggal tertentu, biasanya pada akhir tahun.
2.
Laporan rugi laba – laporan hasil operasi sebuah entitas
selama periode tertentu, misalnya satu bulan atau satu tahun.
3.
Laporan ekuitas (modal)pemilik – laporan yang menyajikan
ikhtisar perubahan yang terjadi dalam ekuitas pemilik pada suatu entitas untuk
suatu periode tertentu, misalnya satu bulan atau satu tahun.
4.
Laporan arus kas – laporan yang menggambarkan jumlah kas
masuk (penerimaan kas) dan jumlah kas keluar (pengeluaran kas) dalam suatu
periode tertentu.
Langkah
– Langkah Menyusun Laporan Keuangan
Penyusunan laporan keuangan harus
dilakukan dengan bertahap dan teliti karena nantinya informasi yang disajikan
akan dibutuhkan dalam pengambilan keputusan. Langkah-langkah tersebut secara
sederhana dapat dilakukan sebagai berikut:
1. Menyusun Neraca Saldo. Neraca saldo adalah suatu
daftar rekening-rekening buku besar dengan saldo debet atau kredit. Penyusunan
ini dilakukan kalau semua jurnal sudah dibukukan ke dalam masing-masing
rekeningnya di buku besar. Karena penyusunannya sebelum adanya ayat jurnal penyesuaian
maka neraca ini sering disebut Neraca Saldo sebelum Penyesuaian, dimana
informasi yang disajikan dapat digunakan untuk mengecek keseimbangan debet dan
kredit dari seluruh rekening di buku besar dan merupakan tahap pertama untuk
membuat jurnal penyesuaian dan neraca lajur.
2. Mengumpulkan data yang diperlukan untuk membuat jurnal
penyesuaian. Beberapa transaksi mungkin belum tercatat dan masih tidak
sesuai dengan keadaan di akhir periode, sehingga data tersebut dikumpulkan
untuk membuat jurnal penyesuaian.
3. Menyusun neraca lajur (worksheet). Neraca lajur
atau kertas kerja merupakan suatu cara yang memudahkan penyusunan laporan
keuangan yang dimulai dari neraca saldo dan disesuaikan dengan data yang
diperoleh dari jurnal penyesuaian. Kemudian, saldo yang sudah disesuaikan akan
nampak pada kolom neraca saldo disesuaikan dan merupakan saldo-saldo yang akan
dilaporkan dalam neraca dan laporan rugi laba.
4. Menyusun laporan keuangan yang terdiri dari laporan
rugi laba dan laporan perubahan modal serta laporan-laporan lainnya.
Laporan-laporan tersebut dapat disusun langsung di neraca lajur, karena dalam
neraca lajur sudah dipisahkan jumlah-jumlah yang dilaporkan dalam neraca atau
laporan rugi laba. Kemudian, kedua laporan tersebut diubah bentuknya sehingga
dapat dihasilkan neraca dan laporan rugi laba yang lebih mudah dibaca dan
dianalisa.
5. Menyesuaikan dan menutup rekening-rekening.
Setelah rekening-rekening di dalam buku besar disesuaikan, maka berikutnya
adalah membuat jurnal penutupan untuk menutup rekening-rekening nominal ke
rekening rugi laba dan memindahkan saldo rugi laba ke rekening laba tidak
dibagi. Setelah itu, informasi pada jurnal tersebut dibukukan ke buku besar
sesuai dengan rekening-rekening yang bersangkutan.
6. Menyusun Neraca Saldo setelah Penutupan. Untuk
mengecek keseimbangan debet dan kredit rekening-rekening yang masih terbuka,
maka dibuatlah neraca saldo setelah penutupan yang isinya rekening-rekening
real saja, bukan termasuk nominal yang sudah ditutup.
0 comments:
Post a Comment
Selamat datang di blog saya
Jangan lupa untuk meninggalkan komentar anda ya sobat.
Sangat diharapkan menggunakan kata yang sopan
dan tidak mengandung unsur pornografi maupun SARA.
Terima kasih atas pengertiannya..