Tujuan Audit

Friday, 8 January 2016



Audit dikembangkan dan dilaksanakan karena audit memberi banyak manfaat bagi dunia bisnis. Pelaksaanaan audit mempunyai tujuan yang berbeda, beberapa tujuan audit menurut adalah :
1.     Penilaian Pengendalian ( Appraisal of Control )
Pemeriksaan operasional berhubungan dengan pengendalian administratif pada seluruh tahap operasi perusahaan yang bertujuan untuk menentukan apakah pengendalian yang ada telah memadai dan terbukti efektif serta mencapai tujuan perusahaan.

2.      Penilaian Kinerja ( Appraisal of Performance )
Penilaian, Pelaksanaan dan Operasional serta hasilnya. Penilaian diawali dengan mengumpulkan informasiinformasi kuantitatif lalu melakukan penilaian efektifitas, efisiensi dan ekonomisasi kinerja. Penilaian selanjutny menjadi informasi bagi manajemen untuk meningkatkan kinerja perusahaan.

3.     Membantu Manajemen ( Assistance to Manajement )
Dalam pemeriksaan operasional dan ketaatan maka hasil audit lebih diarahkan bagi kepentingan manajemen untuk performansinya. Dan hasilnya merupakan rekomendasi-rekomendasi atas perbaikan-perbaikan yang diperlukan pihak manajemen.

Manfaat dan Tujuan Perusahaan Melakukan Go Public



Jika sebuah perusahaan yang telah berbentuk badan hukum seperti Perseroan Terbatas (PT) bermaksud mencari tambahan dana untuk ekspansi usahanya, maka perusahaan itu bisa melakukan pencarian dana melalui beberapa alternatif berikut:
-         Mengajukan pinjaman ke bank, dengan mencari pinjaman jangka pendek (melalui pasar uang).
-         Menerbitkan obligasi yaitu merupakan pinjaman berupa utang jangka panjang atau menerbitkan saham. Penerbitan obligasi atau saham dilakukan melalui pasar modal. Jika perusahaan memilih alternatif dengan menerbitkan saham maka langkah-langkah yang dilakukan perusahaan adalah dengan menyiapkan proses go public.
Apa yang menjadi tujuan Go Public dan bagaimana persiapannya??

Pengertian "Go Public" atau emisi atau penawaran umum dalam pembahasan pasar modal menjadi satu istilah yang telah menyatu, bahkan bisa lebih mudah dimengerti, meskipun sebenarnya perlu juga dipelajari pengertiannya maupun prosesnya. Istilah ini semakin sering terdengar seiring dengan semakin maraknya instrumen pasar modal,  khususnya saham dan obligasi yang merupakan salah satu alternatif investasi menarik, meskipun memiliki rasio yang cukup tinggi.

Go public merupakan penawaran efek/ surat berharga kepada masyarakat umum, baik perorangan maupun lembaga untuk pertama kalinya. Pertama kali, artinya bahwa pihak emiten/perusahaan menerbitkan efek untuk pertama kalinya dan melakukan penjualan efek tersebut di pasar perdana. Peristiwanya disebut penawaran efek/surat berharga, sedangkan kegiatan ini disebut sebagai pasar perdana. Efek yang telah dijual ke masyarakat umum, selanjutnya akan dicatatkan di Bursa efek. Pemegang saham atau sering disebut sebagai pemodal akan melakukan transaksi di pasar sekunder yang biasanya bertujuan untuk mendapatkan keuntungan.

Menurut Undang-undang Republik Indonesia No.8 Tahun 1995 tentang pasar modal.
1.     Penawaran umumadalah kegiatan penawaran efek yang dilakukan oleh emiten untuk menjual efek kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam undang-undang ini dan peraturan pelaksanaannya.
2.     EmitenAdalah pihak yang melakukan penawaran umum. Dalam proses go public, melibatkan banyak pihak antara lain:
a.     emiten atau investee;
b.     Penjamin emisi atau underwriter;
c.      Afen
d.     Pemodal atau investor.

Perusahaan yang telah melakukan go-public disebut perusahaan publik atau terbuka, sehingga sering ditambahkan istilah "Tbk" (terbuka), artinya perusahaan tersebut telah menjadi milik masyarakat pemegang saham dari perusahaan yang bersangkutan. Besarnya kepemilikan tergantung dari besarnya jumlah lembar saham yang dimiliki oleh pemegang saham. Kegiatan dalam rangka go public sering atau untuk penawaran umum saham ini sering disebut Initial Public Offering (IPO).

Secara umum, perusahaan yang memutuskan untuk menjual sahamnya ke masyarakat, memiliki beberapa tujuan, manfaat yang diperoleh dan konsekuensi yang harus ditanggung oleh perusahaan. Perusahaan yang melakukan go public, mempunyai beberapa tujuan, yaitu antara lain:
a.     Mendapatkan dana untuk perluasan usaha (ekspansi) atau diversifikasi usaha dan memperbaiki struktur modal perusahaan.
b.     Meningkatkan nilai perusahaan (shareholder value).
c.      Melepaskan sahamnya untuk mendapatkan keuntungan (divestasi)

Adapun manfaat perusahaan melakukan go public, antara lain:

1.     Memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk turut serta memiliki saham perusahaan
2.     Dapat memperoleh dana yang relatif besar dan diterima sekaligus.
3.     Proses relatif lebih mudah dan biayanya juga relatif lebih murah.
4.     Emiten lebih dikenal masyarakat.
5.     Promosi tidak langsung dan secara terus-menerus
6.     Image perusahaan menjadi lebih baik.
7.     Daya saing perusahaan meningkat
8.     Mendapatkan akses ke basis pemodal yang lebih luas.

Adapun beberapa konsekuensi yang harus ditanggung perusahaan, yaitu antara lain:
1.     Emiten dituntut lebih terbuka, sehingga dapat memacu perusahaan untuk meningkatkan profesionalisme.
2.     Perusahaan dituntut untuk meningkatkan pertumbuhan perusahaan.
3.     Perusahaan harus mengikuti peraturan-peraturan pasar modal mengenai kewajiban pelaporan.

c. Persiapan Go public

Untuk go public, perusahaan perlu melakukan persiapan internal dan persiapan dokumentasi sesuai dengan persyaratan untuk go public atau penawaran umum, serta memenuhi semua persyaratan yang ditetapkan oleh Baperpam. Adapun persyaratan yang harus dipenuhi bagi perusahaan yang akan melakukan go public antara lain:
1.     Emiten berkedudukan di Indonesia.
2.     Pemegang saham minimal 300 orang.
3.     Modal disetor penuh sekurang-kurangnya tiga miliar rupiah.
4.     Setelah diaudit, selama dua tahun buku terakhir berturut-turut memperoleh laba.
5.     Laporan keuangan telah diperiksa akuntan publik untuk dua tahun terakhir berturut-turut dengan peryataan wajar tanpa pengecualian untuk tahun terakhir.
6.     Untuk Perbankan harus memenuhi kriteria sebagai Bank sehat dan memenuhi kecukupan modal sesuai ketentuan Bank Indonesia.

Perbandingan Antara IFRS Dengan PSAK

Thursday, 7 January 2016

Penetapan IFRS sebagai standar internasional dalam pelaporan keuangan bertujuan untuk memudahkan penulisan dan pelaporan keuangan bagi para investor. Dengan adanya standar yang berlaku secara global mengakibatkan perusahaan tidak perlu mengganti standar pelaporan mereka agar dapat dimengerti oleh investor yang mungkin berasal dari berbagai Negara. Dengan satu standar internasional juga dapat mengurangi biaya yang timbul dari konvergensi atau menyesuaian laporan keuangan yang dibuat.

Di Indonesia sendiri standar yang digunakan perusahaan atau organisasi bisnis untuk membuat laporan keuangan adalah PSAK. Sekarang ini dengan adanya perkembangan IFRS sebagai standar baru mengakibatkan diadopsinya standar IFRS ke dalam standar PSAK. Adopsi IFRS ke dalam PSAK tidak dilakukan secara langsung tetapi dilakukan secara bertahap, adopsi secara bertahap ini juga memunculkan beberapa perbedaan dalam standar IFRS dan PSAK. Dengan adanya perbedaan antara kedua standar tersebut tidak berarti IFRS tidak berlaku di Indonesia ataupun sebaliknya. Akan tetapi, standar yang tetap berlaku di Indonesia adalah PSAK sehingga pelaporan keuangan tetap harus mengikuti standar ini.

Perbedaan dan Persamaan Antara Cerpen Dengan Novel

Saturday, 2 January 2016

Cerpen dan Novel pada dasarnya adalah sama-sama karya tulis, tetapi banyak juga perbedaan diantara dua hal tersebut. Pada artikel ini akan dijelaskan apa pengertian dari cerpen dan novel dan juga perbedaan dan persamaannya. Semoga tulisan berikut ini dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian.

Pengertian Cerpen

Cerpen atau yang kepanjangannya cerita pendek adalah suatu bentuk prosa naratif fiktif, yaitu karya tulis cerita pendek yang cenderung padat dan langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi lain yang lebih panjang.

Pengertian Novel

Novel adalah karya fiksi prosa yang ditulis secara naratif, biasanya berbentuk cerita. Penulis atau pengarang novel disebut sebagai novelis. Kata novel berasal dari bahasa Italia novella yang berarti "sebuah kisah atau sepotong berita". Cerita novel lebih panjang dan kompleks jika dibandingkan dengan cerpen. Umumnya sebuah novel bercerita tentang tokoh-tokoh dan kelakuan mereka dalam kehidupan sehari-hari.

Perbedaan Antara Cerpen dengan Novel

  • Pada cerpen tokoh tidak dijelaskan secara terperinci(Detail), sedangkan pada novel tokoh dijelaskan secara terperinci dan jelas.
  • Biasanya tidak terjadi kontak batin pada cerpen, sedangkan novel terjadi kontak batin.
  • Perwatakan pada cerpen digambarkan dengan singkat, sedangkan pada novel digambakan secara detail.
  • Biasanya tokoh pada cerpen tidak berubah nasibnya, sedangkan pada novel tokoh ada perubahan nasib.
  • Alur cerita cerpen lebih sederhana, sedangkan novel memiliki alur lebih rumit.
  • Cerpen memiliki alur cerita yang lebih pendek dibandingkan dengan novel.
  • Alur cerita cerpen sederhana sedangkan novel kompleks.
  • Cerpen hanya menceritakan hal terpenting dalam kehidupan tokoh, sedangkan novel menceritakan sebagian besar kehidupan tokoh.

Persamaan Antara Cerpen dengan Novel

Tips Menulis Cerpen



Berikut ini adalah cara menulis cerpen untuk pemula. Bagi anda yang sedang memulai menulis cerpen, ada baiknya anda melangkah dari gambaran besar cerita yang ada dibenak anda. Gambaran besar cerita itu meliputi hal-hal berikut ini:
1.     Buat temanya. Misalnya tentang perjuangan keras setelah sakit yang menahun. Hampir mati karena cinta. Perjuangan mengembalikan kejayaan tim bola yang telah hampir bubar.

2.     Apa yang protagonis inginkan? Seorang nelayan ingin tangkapan ikan yang banyak. Seorang pelajar ingin nilai ujian bagus. Seorang suami ingin membahagiakan istrinya.

3.     Apa yang antagonis mau? Kalo seorang pendengki selalu ingin si nelayan tidak dapat ikan. Kalau anak nakal selalu ingin nyontek dan menjatuhkan si pintar. Kalau wanita selingkuhan selalu merayu suami orang lain untuk bercerai dengan istrinya.

4.     Masalahnya apa? Suami yang selalu mengasari istrinya karena rasa cemburu. Menduga istrinya selingkuh, suami mulai jarang pulang ke rumah dan terlibat perjudian. Suami sering “jajan di jalan”. Anak-anak jadi galau.

5.     Apa yang protagonis lakukan ketika klimaks? Gambarkan ketika klimaks terjadi. Sebagai seorang pencerita yang baik tentu anda harus sudah tahu apa yang akan terjadi ketika klimaks. Sebab anda sendirilah “tuhannya”. Andalah yang menciptakan ceritanya. Anda bebas menentukan semua isi cerita, termasuk klimaksnya. Gambarkan dimana protagonis menghadapi antagonis. Misal, Sang Suami memukuli istrinya. Ternyata “Lelaki lain” membelanya dan terlibatlah baku hantam antara dua pria ini.

6.     Bagaimana kesimpulannya? Sang istri melerai perkelahian. Ia menjelaskan masalah yang sebenarnya. Bahwa “lelaki lain” yang dilawan suaminya, dan belakang seering terlihat jalan bareng istrinya, adalah ayah kandung istrinya (yang lama terpisah darinya) bukan selingkuhannya. Suaminyapun juga menjelaskan bahwa dia dijebak wanita yang menginginkan hartanya saja. Dia telah lama melupakan wanita itu. Seketika pasangan suami-istri ini menginsafi diri dan kembali menjalani kehidupan rumah tangga yang normal seperti semula.
Walaupun anda sedang menulis fiksi, maka anda harus menuliskan kejadiannya seolah ada di kehidupan nyata. Bila cerita anda tentang pelajar, jangan lupa gambarkan ruang kelas. Kalau cerita anda tentang petualang, jangan lupa gambarkan suasana hutan, sungai, bebatuan, dan lain-lain. Intinya, bila anda ingin cerpen anda tampil menarik, buatlah ceritanya hidup. Buatlah deskripsi nyata tentang diri pelaku dan keadaan sekitarnya. Jangan jadikan cerita anda gersang seolah mati.