Berlibur ke Yogyakarta

Wednesday, 28 October 2015




Pada libur panjang di tahun kedua Semester 4 saya sebelumnya belum memiliki rencana apapun untuk berlibur. Namun, tepat 2 bulan sebelum waktu libur itu tiba, saya serta teman-teman kampus memiliki rencana untuk berlibur ke Yogyakarta. Mereka adalah Agy, Bismi, Restu, Aryo, Sarah dan Atikha yang merupakan sahabat terdekat saya di kampus. Tetapi Aryo berbeda Universitas dengan kami berenam.
Tanpa berfikir panjang saya pun langsung menyetujui rencana tersebut. Lamanya waktu yang direncanakan adalah 6 hari. Pada tahun pertama, saya juga pernah berlibur ke Yogyakarta bersama dengan teman-teman kampus, namun karena keadaan yang tidak terduga yaitu Meletusnya Gunung Kelud pada 14 Februari 2014 silam, membuat rencana yang dibuat dengan matang tidak berjalan sesuai rencana. Hal tersebut dikarenakan daerah Yogyakarta masih dalam keadaan status Awas dan seluruh jalan dipenuhi abu vulkanik, sehingga hampir seluruh tempat wisata tutup sementara untuk perbaikan dan renovasi.
Namun berbeda dengan perjalanan liburan di tahun kedua ini, kami bertujuh memiliki rencana ke tempat wisata yang banyak dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun mancanegara yang kami semua belum pernah berkunjung ke tempat tersebut. Akhirnya tiba waktu keberangkatan kami bertujuh ke Yogyakarta dengan menggunakan kereta api dari Stasiun Senen menuju ke Stasiun Lempuyangan dan keberangkatan pada pukul 22.00 WIB.


 



Setelah sekitar 9 jam perjalanan, kami pun tiba di Stasiun Lempuyangan pukul 07.00 WIB. Kemudian kami menggunakan jasa taksi dengan negosiasi argo karena tempat tujuan penginapan kami yang cukup lumayan jauh yaitu di Kaliurang, tepatnya di bawah kaki Gunung Merapi. Setibanya di Kaliurang, kami merasakan fenomena yang tidak biasa dari yang kami rasakan di Jakarta. Karena disana dipenuhi persawahan dengan udara yang sangat dingin serta keindahan alam yang cukup memukau. Namun dari Kaliurang menuju perkotaan membutuhkan waktu yang cukup lama hampir 2 jam perjalanan.
Sesampainya di penginapan pada hari pertama sebuah Villa milik Aryo kami semua langsung beristirahat karena lamanya perjalanan. Di hari pertama kami menunggu mobil yang ingin kami sewa selama 5 hari, namun karena mobil tersebut tidak kunjung datang, akhirnya kami hanya menghabiskan waktu untuk beristirahat kembali.
Keesokkan harinya kami bangun cukup pagi karena udara yang sangat dingin sekali, sehingga kami pun jalan-jalan di sekitar villa lalu tiba disebuah panggung dekat patung elang dan kami pun memesan teh manis hangat untuk menghangatkan tubuh. Perjalanan dilanjutkan menaiki kaki gunung dengan masih memakai baju tidur dan sendal seadanya. Walaupun kami belum sarapan, namun perjalanan tetap kami lanjutkan menaiki bukit untuk melihat ada pemandangan seperti apa di puncak nanti.
Cukup melelahkan juga, dan akhirnya kami pun sampai dan ternyata di puncak terdapat sebuah menara 3 tingkat dengan atap seperti tower. Namun perjalanan yang kami lakukan tidak sia-sia karena di puncak menara tersebut kami dapat melihat seluruh pemandangan hutan dengan bukit-bukit yang saling bersatu padu sehingga sangat indah dan cukup memukau karena saat itu masih terdapat sedikit kabut.
Karena kami sudah memiliki rencana untuk ke Pantai Indrayanti di siang harinya kami bertujuh akhirnya bergegas untuk kembali ke penginapan. Perjalanan ke pantai juga cukup menantang karena kondisi jalan yang masih berbatuan dan berkelak-kelok membuat kami kurang puas dalam perjalanan. Kami tiba di Pantai Indrayanti pukul 17.00 WIB dan hari pun sudah mulai gelap, namun kami justru merasa senang sekali karena kami mendapatkan moment terbaik di pantai yaitu fenomena Sunset dengan pantai pasir yang putih, serta ombak yang cukup bergelombang.


 




Hari mulai gelap akhirnya kami memutuskan untuk kembali ke penginapan dan tiba di penginapan pukul 23.00 WIB dan langsung beristirahat untuk perjalanan di hari ketiga. Pagi hari pun tiba, tujuan kami dihari ketiga ialah Kalibiru, tempat dimana kita dapat melihat pemandangan-pemandangan bukit dengan sebuah waduk ditengah-tengahnya, yang dapat dilihat dari atas pohon (rumah pohon) memiliki beberapa sudut pandang yang berbeda pula, tergantung dari mana objek pohon yang kita naiki. Namun hal tersebut juga tidak mudah dicapai, karena kondisi jalan yang kami tempuh lebih curam dengan jurang di kanan-kiri jalan dan berkelok-kelok, hutan dimana-mana, serta sepi dari penduduk. Setibanya di Kalibiru, teman saya Sarah takut akan ketinggian dan Atikha menemaninya, sehingga mereka berdua tidak ikut menaiki rumah pohon tersebut.




Di hari keempat kami menuju tempat wisata Sungai Oyo, walaupun sebenarnya yang terkenal adalah Goa Pindul. Tetapi kami tetap ke obyek wisata Sungai Oyo, karena Goa Pindul juga lagi ramai dipenuhi pengunjung. Di Sungai oyo ini, kita menelusuri sungai dengan duduk diatas ban dengan pelampung di bagian tubuh agar kita tetap mengapung walaupun tidak bisa berenang seperti saya ini. Sungai yang kami telusuri memiliki kedalaman 5-8M karena itulah sungai tersebut berwarna hijau, walaupun jika airnya disentuh tetap jenih tidak berwarna hijau. Kami pergi ke Sungai Oyo sekitar pukul 09.00 WIB sampai pukul 01.00 WIB dan perjalanan dilanjutkan ke Pandai Widiombo.


Pantai Widiomblo menurut saya adalah pantai yang lebih mencekam dari pada yang lainnya karena kami berangkat pada sore hari dan tiba di pantai pukul 17.00WIB. Sehingga setibanya disana adalah sore hari dan Laut mulai pasang. Namun tujuan kami ke Pantai Widiombo adalah untuk snorkeling jadi kami tetap memutuskan untuk melakukannya walaupun laut sedang pasang.
Ketika Sarah dan Bismi sedang  berjalan-jalan di pinggir pantai, mereka menemukan sebuah ular laut dengan kulit belang. Dan ternyata di pinggir pantai tersebut juga dipenuhi hewan bulu babi. Hal ini membuat kami cukup khawatir akan keadaan pantai, terlebih tempat dimana kami akan melakukan snorkeling dipenuhi dengan karang-karang yang cukup tajam dengan air laut yang cukup deras juga karena sedang pasang. Di Pantai tersebut juga terdapat kejadian Aryo yang menginjak hewan bulu babi, dan Bismi yang kakinya terluka karena terseret arus dan terkena karang.
Karena hal tersebutlah, akhirnya kami semua menyudahi snorkeling dan pergi untuk mandi di tempat yang sudah disediakan. Namun tidak sampai disitu saja, ketika perjalanan pulang juga terlihat sangat mencekam karena diperjalanan pulang hanya terdapat mobil kami saja. Dengan kondisi jalan yang sangat gelap tanpa lampu dengan hutan disekitar kami serta jalan yang kurang bagus pula. Restu yang membawa mobil tersebut juga cukup khawatir akan hal tersebut.
Kami cukup lega karena kami sudah tiba di perkotaan. Disana juga kami mengatur siasat untuk membeli kue ulang tahun untuk Agy karena berulang tahun pada malam harinya. Bismi yang pergi membeli kue dengan alasan mengabil uang di ATM. Kami cukup khawatir karena takut Agy mengetahui niat kami untuk memberikan surprise.
Setibanya di penginapan pukul 23.30 WIB, Restu langsung tertidur lelap disusul dengan Agy dan Atikha, sedangkan Bismi dan Sarah sibuk mengatur siasat untuk memberikan kejutan. Kejutan pun diberikan ketika sudah lewat pukul 24.00 WIB yang menjadikan perjalanan kali ini penuh cerita di dalamnya.
            Dua hari berikutnya kami habiskan untuk berjalan-jalan ke malioboro dan alun-laun dan menikmati malam di angkringan yang berada di jalan Malioboro. Di hari terakhir kami pulang menuju Jakarta, malam harinya kami membakar sosis bersama-sama sambil menikmati hari terakhir liburan kami di Yogya.

0 comments:

Post a Comment

Selamat datang di blog saya

Jangan lupa untuk meninggalkan komentar anda ya sobat.
Sangat diharapkan menggunakan kata yang sopan
dan tidak mengandung unsur pornografi maupun SARA.

Terima kasih atas pengertiannya..