Pada
libur panjang di tahun kedua Semester 4 saya sebelumnya belum memiliki rencana
apapun untuk berlibur. Namun, tepat 2 bulan sebelum waktu libur itu tiba, saya
serta teman-teman kampus memiliki rencana untuk berlibur ke Yogyakarta. Mereka
adalah Agy, Bismi, Restu, Aryo, Sarah dan Atikha yang merupakan sahabat
terdekat saya di kampus. Tetapi Aryo berbeda Universitas dengan kami berenam.
Tanpa
berfikir panjang saya pun langsung menyetujui rencana tersebut. Lamanya waktu
yang direncanakan adalah 6 hari. Pada tahun pertama, saya juga pernah berlibur ke
Yogyakarta bersama dengan teman-teman kampus, namun karena keadaan yang tidak
terduga yaitu Meletusnya Gunung Kelud pada 14 Februari 2014 silam, membuat
rencana yang dibuat dengan matang tidak berjalan sesuai rencana. Hal tersebut
dikarenakan daerah Yogyakarta masih dalam keadaan status Awas dan seluruh jalan
dipenuhi abu vulkanik, sehingga hampir seluruh tempat wisata tutup sementara
untuk perbaikan dan renovasi.
Namun
berbeda dengan perjalanan liburan di tahun kedua ini, kami bertujuh memiliki
rencana ke tempat wisata yang banyak dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun
mancanegara yang kami semua belum pernah berkunjung ke tempat tersebut. Akhirnya
tiba waktu keberangkatan kami bertujuh ke Yogyakarta dengan menggunakan kereta
api dari Stasiun Senen menuju ke Stasiun Lempuyangan dan keberangkatan pada
pukul 22.00 WIB.
Setelah
sekitar 9 jam perjalanan, kami pun tiba di Stasiun Lempuyangan pukul 07.00 WIB.
Kemudian kami menggunakan jasa taksi dengan negosiasi argo karena tempat tujuan
penginapan kami yang cukup lumayan jauh yaitu di Kaliurang, tepatnya di bawah
kaki Gunung Merapi. Setibanya di Kaliurang, kami merasakan fenomena yang tidak
biasa dari yang kami rasakan di Jakarta. Karena disana dipenuhi persawahan
dengan udara yang sangat dingin serta keindahan alam yang cukup memukau. Namun
dari Kaliurang menuju perkotaan membutuhkan waktu yang cukup lama hampir 2 jam
perjalanan.
Sesampainya
di penginapan pada hari pertama sebuah Villa milik Aryo kami semua langsung
beristirahat karena lamanya perjalanan. Di hari pertama kami menunggu mobil
yang ingin kami sewa selama 5 hari, namun karena mobil tersebut tidak kunjung
datang, akhirnya kami hanya menghabiskan waktu untuk beristirahat kembali.
Keesokkan
harinya kami bangun cukup pagi karena udara yang sangat dingin sekali, sehingga
kami pun jalan-jalan di sekitar villa lalu tiba disebuah panggung dekat patung
elang dan kami pun memesan teh manis hangat untuk menghangatkan tubuh.
Perjalanan dilanjutkan menaiki kaki gunung dengan masih memakai baju tidur dan
sendal seadanya. Walaupun kami belum sarapan, namun perjalanan tetap kami
lanjutkan menaiki bukit untuk melihat ada pemandangan seperti apa di puncak
nanti.
Cukup
melelahkan juga, dan akhirnya kami pun sampai dan ternyata di puncak terdapat
sebuah menara 3 tingkat dengan atap seperti tower. Namun perjalanan yang kami
lakukan tidak sia-sia karena di puncak menara tersebut kami dapat melihat
seluruh pemandangan hutan dengan bukit-bukit yang saling bersatu padu sehingga
sangat indah dan cukup memukau karena saat itu masih terdapat sedikit kabut.
Karena
kami sudah memiliki rencana untuk ke Pantai Indrayanti di siang harinya kami
bertujuh akhirnya bergegas untuk kembali ke penginapan. Perjalanan ke pantai
juga cukup menantang karena kondisi jalan yang masih berbatuan dan
berkelak-kelok membuat kami kurang puas dalam perjalanan. Kami tiba di Pantai
Indrayanti pukul 17.00 WIB dan hari pun sudah mulai gelap, namun kami justru
merasa senang sekali karena kami mendapatkan moment terbaik di pantai yaitu
fenomena Sunset dengan pantai pasir yang putih, serta ombak yang cukup
bergelombang.
Hari
mulai gelap akhirnya kami memutuskan untuk kembali ke penginapan dan tiba di
penginapan pukul 23.00 WIB dan langsung beristirahat untuk perjalanan di hari
ketiga. Pagi hari pun tiba, tujuan kami dihari ketiga ialah Kalibiru, tempat
dimana kita dapat melihat pemandangan-pemandangan bukit dengan sebuah waduk
ditengah-tengahnya, yang dapat dilihat dari atas pohon (rumah pohon) memiliki
beberapa sudut pandang yang berbeda pula, tergantung dari mana objek pohon yang
kita naiki. Namun hal tersebut juga tidak mudah dicapai, karena kondisi jalan
yang kami tempuh lebih curam dengan jurang di kanan-kiri jalan dan
berkelok-kelok, hutan dimana-mana, serta sepi dari penduduk. Setibanya di
Kalibiru, teman saya Sarah takut akan ketinggian dan Atikha menemaninya,
sehingga mereka berdua tidak ikut menaiki rumah pohon tersebut.
Di
hari keempat kami menuju tempat wisata Sungai Oyo, walaupun sebenarnya yang
terkenal adalah Goa Pindul. Tetapi kami tetap ke obyek wisata Sungai Oyo,
karena Goa Pindul juga lagi ramai dipenuhi pengunjung. Di Sungai oyo ini, kita
menelusuri sungai dengan duduk diatas ban dengan pelampung di bagian tubuh agar
kita tetap mengapung walaupun tidak bisa berenang seperti saya ini. Sungai yang
kami telusuri memiliki kedalaman 5-8M karena itulah sungai tersebut berwarna
hijau, walaupun jika airnya disentuh tetap jenih tidak berwarna hijau. Kami
pergi ke Sungai Oyo sekitar pukul 09.00 WIB sampai pukul 01.00 WIB dan
perjalanan dilanjutkan ke Pandai Widiombo.
Pantai
Widiomblo menurut saya adalah pantai yang lebih mencekam dari pada yang lainnya
karena kami berangkat pada sore hari dan tiba di pantai pukul 17.00WIB.
Sehingga setibanya disana adalah sore hari dan Laut mulai pasang. Namun tujuan
kami ke Pantai Widiombo adalah untuk snorkeling jadi kami tetap memutuskan
untuk melakukannya walaupun laut sedang pasang.
Ketika
Sarah dan Bismi sedang berjalan-jalan di
pinggir pantai, mereka menemukan sebuah ular laut dengan kulit belang. Dan
ternyata di pinggir pantai tersebut juga dipenuhi hewan bulu babi. Hal ini
membuat kami cukup khawatir akan keadaan pantai, terlebih tempat dimana kami
akan melakukan snorkeling dipenuhi dengan karang-karang yang cukup tajam dengan
air laut yang cukup deras juga karena sedang pasang. Di Pantai tersebut juga
terdapat kejadian Aryo yang menginjak hewan bulu babi, dan Bismi yang kakinya
terluka karena terseret arus dan terkena karang.
Karena
hal tersebutlah, akhirnya kami semua menyudahi snorkeling dan pergi untuk mandi
di tempat yang sudah disediakan. Namun tidak sampai disitu saja, ketika
perjalanan pulang juga terlihat sangat mencekam karena diperjalanan pulang
hanya terdapat mobil kami saja. Dengan kondisi jalan yang sangat gelap tanpa
lampu dengan hutan disekitar kami serta jalan yang kurang bagus pula. Restu
yang membawa mobil tersebut juga cukup khawatir akan hal tersebut.
Kami
cukup lega karena kami sudah tiba di perkotaan. Disana juga kami mengatur
siasat untuk membeli kue ulang tahun untuk Agy karena berulang tahun pada malam
harinya. Bismi yang pergi membeli kue dengan alasan mengabil uang di ATM. Kami
cukup khawatir karena takut Agy mengetahui niat kami untuk memberikan surprise.
Setibanya
di penginapan pukul 23.30 WIB, Restu langsung tertidur lelap disusul dengan Agy
dan Atikha, sedangkan Bismi dan Sarah sibuk mengatur siasat untuk memberikan kejutan.
Kejutan pun diberikan ketika sudah lewat pukul 24.00 WIB yang menjadikan
perjalanan kali ini penuh cerita di dalamnya.
Dua hari berikutnya kami habiskan untuk berjalan-jalan ke
malioboro dan alun-laun dan menikmati malam di angkringan yang berada di jalan
Malioboro. Di hari terakhir kami pulang menuju Jakarta, malam harinya kami
membakar sosis bersama-sama sambil menikmati hari terakhir liburan kami di
Yogya.
0 comments:
Post a Comment
Selamat datang di blog saya
Jangan lupa untuk meninggalkan komentar anda ya sobat.
Sangat diharapkan menggunakan kata yang sopan
dan tidak mengandung unsur pornografi maupun SARA.
Terima kasih atas pengertiannya..